Wednesday, October 31, 2012

MENULIS DAN IMAJINASI

Terkadang menulis bukan hanya untuk diri sendiri, menulis karena hati dan jiwa menyukainya. Lalu sebuah tulisan menjadi kisah kisah indah ataupun kisah kisah galau bahkan patah hati, lalu apakah yang membaca harus menarik kesimpulan bahwa tulisan yang tertuang dalam kalimat kalimat adalah pengalaman pribadi dan tulisan tulisan yang terbaca selalu mewakili hati sang penulis ???
Mungkin sebagian iya, tapi pasti sebagian hanyalah imajinasi. Tapi kemudian bagaimana dengan kata "iya" tadi ? itulah uniknya, terkadang perasaan bisa tertuang dalam ratusan kalimat yang setelah itu bisa melegakan pikiran. Bagaimana dengan kenangan masa lalu ?? pasti berbekas dan bahkan ada yang sangat berbekas. Berbekas atau sangat berbekas bukan berarti harus terulang ??? Raga tidak harus ada dalam tempat yang bersamaan, walaupun hati sering kali sampai pada nama yang seharusnya tidak perlu terkenang. Salahkah ??? sebuah dosakah ??? mungkin sekedar mengingat bukan sebuah dosa, tapi memasukkannya dalam imajinasi yang dibingkai dalam ruang rasa...., masih tak bisa terdefinisikan, hanya tanpa di pungkiri akan memainkan perasaan. Ajaibnya.., hanya perasaan penulis yang akan bermain main..., tak ada seorangpun yang tau..., itu fiksi atau nyata....?? yang membaca bebas menebak..., dan bebas berkesimpulan. Saat itu mungkin harusnya jangan biarkan perasaan ikut andil didalamnya apalagi jika yang terpikirkan adalah ketidak mungkinan dan kemustahilan..., saat seperti itu mulai menghampiri..., menjaulah.., tak perlu terlupakan karena pasti suatu saat akan menjadi bagian tulisan tulisan yang entah tulisannya akan berending manis atau bahkan berakhir tragis :) .

Makassar, 31 Oktober 2012
  ----Ryni Svinndal---
 

No comments:

Post a Comment