Saturday, September 29, 2012

ASAKU

Saat lenganmu di sekitarku,
aku merasa itulah rumahku.
Saat bisikmu ada disekitarku,
aku merasa itulah hadirmu.
Saat engkau mengucap selamat tidur,
aku merasa itulah perhatianmu.

Lalu perlahan ada yang membuatku resah,
ada yang membuatku gelisah.
Kamu sahabatku,
Sedang hatiku menginginkan lebih dari itu.

Harusnya aku bisa bijaksana,
Harusnya aku bisa menerima,
Harusnya aku tak senaif ini,
Kenyataannya aku sulit menerimanya,

Mungkinkah semuanya hanya halusinasi,
Atau aku terperangkap dalam perasaanku sendiri.
Saat aku sedang mencoba bijaksana dengan perasaanku,
Saat itu pula aku merasa tak pantas dengan semuanya.


Suatu Hari Suatu Masa

Merasa hadirnya adalah bahagiaku.
Merasa perhatiannya adalah senyumku.
Merasa cintanya adalah sayangku.
Merasa dia lebih dari seorang teman.
Merasa ingin memiliki,
dan jutaan perasaan lain yang hadir saat bersamanya.

Seringkali tanpa jarak pemisah dengannya.
Kadang dia begitu tak tersentuh.
sering pula merasa tak saling mengenal,
walau masih berbagi cerita dengannya.
Perasaan begitu dekat tapi juga begitu jauh.

Kemudian,
Perasaan lain muncul,
mungkinkah bisikan hati,
ada yang membuatnya berubah
dan galaupun menghampiri.
semua yang indah jadi tak bermakna.

Pelan tapi pasti kita saling menjauh,
apapun alasannya,
bagaimanapun keinginan memiliki,
inilah jalannya,
mungkin takkan lama.
dan dia layak mendapatkanya.

Aku tak ingin menahannya,
tak pula ingin mengucap selamat jalan,
Ku yakin, diapun tak ingin mengucap selamat tinggal.
Dia tak pernah ingin menyakiti,
Mungkin harusnya kami mengucap sampai jumpa lagi,
walau entah kapan...,
ku harap suatu hari, suatu masa nanti...



Sunday, September 23, 2012

Cinta Tentangmu

Cinta tentangmu adalah mengenalmu,
cinta tentangmu adalah menjadi temanmu,
cinta tentangmu adalah menjadi sahabatmu,
lalu kita saling berbagi.

Kita adalah dua makhluk unik,
seunik kita memaknai setiap obrolan,
seaneh kita mendefinisikan persahabatan,
lalu kamu dan aku menjadi tak terpisahkan.

Akhirnya kegelisahan datang,
Jatuh cintakah kita ?
Rasa ingin memiliki perlahan tumbuh,
lebih dari wajarnya sahabat.

Tak banyak rayuan,
tak banyak kata gombal.
terkesan aneh & tak biasa,
ajaibnya rasa kita ada karena itu.
Kita tak menepisnya,
bahkan tak peduli apa namanya,
karena cinta selalu menemukan jalannya.

Makassar, 21 September 2012
-Ryni Svinndal-







Friday, September 21, 2012

Untuk Bapak

Bapak,
ada kerinduan saat memandang dinding kamarmu,
ada sedih saat mengingat senyummu,
ada rasa ingin memelukmu,
ada kebanggaan menjadi putrimu.

Anganpun berputar dalam kenangan lama,
saat menumpahkan kesah,
dan rebah di pangkuanmu.
Berbagi setiap bahagia denganmu.

Apa kabarmu ya pak....,
butiran air mataku tak terbendung,
menetes begitu saja.
tak ada yang bisa menghapus tentangmu,
empat tahun terlewati,
akupun masih menginginkanmu di sini,
bersama kami.

Waktu begitu cepat memisahkan kita,
Pelukan kami tak kuasa menahanmu,
kepergianmu membuat kami kehilangan.
sepertinya lebih indah seperti itu,
melenyapkan & menghapus sakitmu,
Tuhan lebih mencintaimu.

Bapak,
pagi ini sama seperti biasa,
aku mengirimkanmu seuntai doa.
Dalam tidur panjangmu,
semoga Tuhan mejagamu.

Makassar, 21 September 2012
kupersembahkan untuk semua sahabatku yang sudah kehilangan ayah..., bagiku ayah adalah idola dan salah satu inspirasiku sepanjang hidup...
-Ryni Svinndal-

Tuesday, September 18, 2012

Dan

Dan bila engkau mencintaiku,
jangan pernah menghancurkan duniaku,
jangan pernah membuatku terluka,
jangan pernah mencampakkan bahagiaku.

Dan bila engkau tau kumencinta,
biarkan aku mencintaimu,
biarkan aku bersandar dalam pelukmu
dengan caraku, meski tanpa suara.

Dan bila engkau tak ingin kumencinta,
biarkan aku mendengar keluhmu,
biarkan aku menjadi tempatmu berbagi cerita,
biarkan aku menjadi penghapus sedihmu.

Dan bila engkau tak lagi mencintaiku,
aku ingin tetap mencintaimu,
dengan cara yang sama
saat engkau masih mencintaiku.

Cinta,
Semoga selamanya engkau mencintaiku.....


Makassar, 18 September 2012
-Ryni Svinndal-

Saturday, September 15, 2012

AKU,DIA DAN CINTA


Dia berbaring dikegelapan malam,
mendengarkan desau dan bisikan angin.
Aku kira matanya terpejam,
angannya ku harap untukku.
Mungkinkah aku dalam ruang rindunya...

sementara aku dalam lelapku,
sosoknya hadir dalam setiap mimpi.
Jiwanya hadir dalam anganku,
berharap waktu akan berlari,
mempertemukan kami.

Pujanggaku,
Banyak hari terlewati,
saat fajar datang di pagi hari,
engkaupun hadir dalam nafasku,
dalam dinginnya embun menanti mentari,
pikirku adalah kamu.
Ku ingin kamu ingat,
bahwa akulah wanitamu.

Aku tidak ingin mengutuk waktu,
tak juga mencaci keadaan.
Aku cukup bersyukur,
mengenalmu dan merindumu,
dan saat waktunya tiba,
kamu akan di sini, bersamaku....

Makassar, 15 September 2012
-Ryni svinndal- 

SENDIRI ITU BAHAGIAKU

Bagiku....,
sendiri adalah dunia penuh warna,
walau terkadang hanya hitam putih,
tanpa seorangpun mengusiknya.
Aku mencintai sendiriku,
karena sendiriku adalah kamu.

aku belum beranjak dari kesendirian,
masih seperti kemarin, 
Lalu tiba tiba semua begitu peduli,

Aku jenuh dengan semuanya,
Aku mengerti kegelisahan kalian,
tapi tak pantaskah ku jalani hidupku sendiri,
tanpa racauan yang mengotori telingaku.
tak pantaskah kurajut bahagiaku sendiri....

Aku bahagia dengan caraku memaknai hidup,
Mungkin layaknya menyantap ice cream,
dan bagiku itu cukup dekat untuk merasa bahagia. 

Aku tak begitu peduli,
tak peduli berjalan tanpa pasangan,
tak peduli saat semua menatapku heran,
Mungkin mereka kasihan,
Tapi aku pantang dan muak di kasihani,
karena apa bedanya bagiku,
aku menikmati sendiriku bersamamu di sini,
di dalam jiwaku yang telah mati.

Makassar, 15 September 2012
Ryni Svinndal

Friday, September 14, 2012

little dino


Lelaki kecil kita telah hadir.
Dunia tak lagi tentang kamu dan aku,
tapi kini tentang dia jua.
Selamanya akan lebih tentang dia.

Mungkin aku hiperbola, mungkin juga mengada ada,
tapi aku merasa : 
Tangisnya adalah lelahku,
senangnya adalah riangku,
kecupan hangat dan lelapnya adalah bahagiaku.
Aku sangat jatuh cinta,
tidak hanya padamu, tapi juga padanya.
Aku kira kamupun sama,
jatuh cinta dengan segala tingkahnya.

Ya..., Waktu berjalan begitu cepat,
dinosaurus kecil kita bukan lagi bayi mungil,
si cerewet yang tak pernah diam,
si bandel yang kepalanya selalu penuh dengan tanya,
si teroris yang selalu membuat kita tertawa


Belahan hati,
pangeran kecil, 
aku memuja & mencintanya,
sama sepertimu.

Makassar, 14 September 2012
Ryni Svinndal

Thursday, September 13, 2012

PERGI KAU

Kau pernah begitu istimewa,
begitu lucu, yang hadir dalam untaian kalimat gombal.
Kau begitu perhatian,
sungguh tak tercela.
Bahkan kadang seperti narkoba,
membuatku ketagihan dan sakaw.

Lalu perlahan kau berubah layaknya bunglon,
kau menjadi monster
kau kejam, egois,
dan kadang tanpa perasaan.
Kau, perlahan membunuh asaku.

Akupun mulai menjadi kanibal,
pelan tapi pasti,
aku melahap semua tentangmu,
menghilangkan cinta, membunuh rindu.
Aku ingin melenyapkanmu,
dengan segala ketidakstabilanmu.

aku berhasil,
aku membunuhmu, mencabik cabikmu
membakar, melenyapkanmu, lalu menguncimu
dalam ruang yang tidak akan pernah terbuka.

Kau tak pernah kuberi nama,
aku tak ingin menyisakan kenangan serta pedih tentangmu,
aku ingin kau terlupakan,
tanpa jejak yang tertinggal

makassar, agustus 2012
-Ryni Svinndal-

KITA

Tanganku begitu lincah,
kalimat demi kalimat mengalir begitu saja.
dalam setiap surat yang kau kirim,
aku merasa ada jiwamu di dalamnya.

Astaga,
mungkin ini gila,
mungkin hanya pelampiasan perasaan,
Senyata yang terlihat,
tapi tak tersentuh.
Senyata imajinasiku, imajinasimu.

Lalu aku mulai yakin,
kita berdua menyadari,
mungkin hanya tidak peduli. 
Sosok fantasi sudah tidak penting,
selama hati merasa nyata.


Makassar, 12 September 2012
-Ryni Svinndal-

Sunday, September 9, 2012

Angin


Kupandangi kakiku,sungguh begitu kotor dan penuh debu.
Perjalanan ini mulai begitu melelahkan,
kadang membuatku sering terjatuh,
hampir menyerah pada keadaan.

Aku berhenti,
Kuingin duduk melepas lelahku. 
Hufft....
Hampir saja aku tertidur,

Angin berhembus,
membangunkanku.
Bisikannya membuatku tersadar :
Debu itu akan kutiup,
pergi..., pergilah.., ikuti arahku.
Saat kau temukan air di ujung jalan,
Lelah serta dahagamu akan hilang.

Lalu anginpun berlalu,
meninggalkanku tanpa berucap selamat tinggal.

 - Ryni Svinndal-

Saturday, September 8, 2012

Kamu

Kamu tak ubahnya secangkir kopi hangat,
manis dan sedikit rasa pahit.
Aku selalu menginginkanmu,
selalu ingin ada didekatmu.
Mendengar suaramu,
atau bahkan hanya melihat wajahmu.
Kamu sudah membuatku kecanduan.
Apa jadinya ya, kalau kamu minuman keras...
Mungkin akan memabukkan,
argh..., kamu...
            Bogor, 2004
           -Ryni Svinndal

Cemburu

Ada perasaan sedih saat kau bercerita tentangnya,
Menyelusup diam diam,
dalam ruang yang selalu kusediakan untukmu.
Ada perasaan gelisah saat kau menyebut namanya,
menampar relung hatiku.

Dia yang dekat denganmu,
Dia yang begitu mempesonamu,
Dia yang menjadi ceritamu setiap hari.
 
Sedangkan aku ?
Aku hanya selalu bisa terdiam menata hatiku.
Aku tak berhak marah,
tak berhak melarang.

Bodohnya,
aku selalu bisa tersenyum untukmu.
Entahlah,
Mungkin senyum kecewa.
Teman,
Maaf, sepertinya aku cemburu....
         
Soppeng, Agustus 2012
-Ryni Svinndal-

sahabat

Pantaskah disebut sahabat,
saat mulutnya hanya penuh dengan kata kata kotor,
saat mulutnya hanya bisa mencaci dan memaki.
Tak ada kata manis,
tak ada kata bijak.
Semua terlupa begitu saja.
Sungguh waktu sudah mengubahmu,
dari sahabat menjadi tak dikenali
        Norway, Juni 2012
           -Ryni svinndal-



Dear God

Tuhan,
saat pertemuan datang,
senyum bahagia selalu ada.
saat perpisahan datang,
air matapun tak pernah bisa terbendung.

Sementara sang waktu tak pernah bosan memisahkan kami.
tahun demi tahun,
layaknya De Javu,
hal yang sama selalu terulang,
memisahkan istri dan suaminya,
memisahkan anak dan ayahnya.

Kenapa hidup begitu keras ?
lalu menjadikan kami begitu kebal ? 
ohhh..., kami selalu tak berdaya.

Tapi Tuhan,
satu hal aku yakini,
dia akan selalu pulang dengan pelukan hangat
dia akan selalu datang,
dengan mata penuh cinta.

Lindungi saat dia jauh,
Sahabat dan kekasihku,
Suamiku,
Ayah dari anakku.
                     -ryni svinndal-

JanJi...

Janji adalah utang,
utang yang tidak akan pernah terbayar,
tidak akan pernah terbayarkan,
saat aku tidak menepatinya.

Lalu kaupun datang,
menagih janjiku,
menagih dengan caramu,
menagih dengan cercaan,
menagih dengan sindiran,
kadang hampir seperti hinaan.

Lalu tiba tiba,
kau meminta janji itu terganti oleh uang,
kau sudah gila,
atau mungkin dunia yang berubah,
Pantaskah janji dibayar dengan setumpuk uang ??
                        
                           (makassar, agustus 2012)
                          -Ryni Svinndal-



MAAF

Kau dari masa lalu,
Entah berapa kali datang dalam hidupku,
Entah berapa kali juga kau ucap maaf,
Aku bosan,
Aku muak,
Berhentilah mengucap kata yang sama,
karena aku bukan Tuhan.

(makassar, 9 feb 2012)
 -ryni svinndal-

biarkan aku

Tolong biarkan aku mengangankanmu,
biarkan aku mendambamu,
biarkan aku memimpikanmu,
sampai sang fajar datang,
membangunkanku, menyadarkanku.

Mimpi indah,
Kau hanya datang dalam tidur,
Tapi kenapa,
semua begitu manis dan nyata,
dan kamu hidup didalamnya...

Andai aku bisa memimpikanmu selamanya,
Aku ingin hidup dalam mimpi itu,
Bersamamu.
Dear you...

(makassar, 7 sept 2012)
-ryni svinndal-