Terkadang menulis bukan hanya untuk diri sendiri, menulis karena hati dan jiwa menyukainya. Lalu sebuah tulisan menjadi kisah kisah indah ataupun kisah kisah galau bahkan patah hati, lalu apakah yang membaca harus menarik kesimpulan bahwa tulisan yang tertuang dalam kalimat kalimat adalah pengalaman pribadi dan tulisan tulisan yang terbaca selalu mewakili hati sang penulis ???
Mungkin sebagian iya, tapi pasti sebagian hanyalah imajinasi. Tapi kemudian bagaimana dengan kata "iya" tadi ? itulah uniknya, terkadang perasaan bisa tertuang dalam ratusan kalimat yang setelah itu bisa melegakan pikiran. Bagaimana dengan kenangan masa lalu ?? pasti berbekas dan bahkan ada yang sangat berbekas. Berbekas atau sangat berbekas bukan berarti harus terulang ??? Raga tidak harus ada dalam tempat yang bersamaan, walaupun hati sering kali sampai pada nama yang seharusnya tidak perlu terkenang. Salahkah ??? sebuah dosakah ??? mungkin sekedar mengingat bukan sebuah dosa, tapi memasukkannya dalam imajinasi yang dibingkai dalam ruang rasa...., masih tak bisa terdefinisikan, hanya tanpa di pungkiri akan memainkan perasaan. Ajaibnya.., hanya perasaan penulis yang akan bermain main..., tak ada seorangpun yang tau..., itu fiksi atau nyata....?? yang membaca bebas menebak..., dan bebas berkesimpulan. Saat itu mungkin harusnya jangan biarkan perasaan ikut andil didalamnya apalagi jika yang terpikirkan adalah ketidak mungkinan dan kemustahilan..., saat seperti itu mulai menghampiri..., menjaulah.., tak perlu terlupakan karena pasti suatu saat akan menjadi bagian tulisan tulisan yang entah tulisannya akan berending manis atau bahkan berakhir tragis :) .
Makassar, 31 Oktober 2012
----Ryni Svinndal---
Wednesday, October 31, 2012
Tuesday, October 30, 2012
KUBANGUNKAN ESOK PAGI
Aku menatap ekspresi terjujurnya...
Saat ini....,
Saat dia terlelap disampingku
Energi cinta mengalir pelan untuknya
Sekali lagi saat aku menatapnya
Lalu kuterhempas dalam sadar
Begitu banyak cinta,
Begitu banyak harapan
Dan juga pengorbanan
Dialah yang rela melakukan apa saja untukku
Dialah yang terbiasa menghadapi bahagiaku
Dialah yang terbiasa menghadapi tangisku
Dialah yang terbiasa menghadapi amarahku
Arghhhh...,
Lalu kenapa....
Kadang pengorbanan terbungkus kesalapahaman kecil
Dan selalu saja nampak luar biasa
Pengorbanan yang mungkin melelahkan
Namun enggan dia ungkapkan
Pengorbanan yang hanya bisa teramati
Dalam lelapnya....
Aku berlalu
Tertunduk tersadar
Aku mencoba memaafkan diriku
Yang tidak pernah tahu diri
Lelaplah...,
Kubangunkan esok pagi
Kuberikan kecupan manis
Yang menjagamu & mencintaimu
--Ryni Svinndal--
30 Oktober 2012
Saat ini....,
Saat dia terlelap disampingku
Energi cinta mengalir pelan untuknya
Sekali lagi saat aku menatapnya
Lalu kuterhempas dalam sadar
Begitu banyak cinta,
Begitu banyak harapan
Dan juga pengorbanan
Dialah yang rela melakukan apa saja untukku
Dialah yang terbiasa menghadapi bahagiaku
Dialah yang terbiasa menghadapi tangisku
Dialah yang terbiasa menghadapi amarahku
Arghhhh...,
Lalu kenapa....
Kadang pengorbanan terbungkus kesalapahaman kecil
Dan selalu saja nampak luar biasa
Pengorbanan yang mungkin melelahkan
Namun enggan dia ungkapkan
Pengorbanan yang hanya bisa teramati
Dalam lelapnya....
Aku berlalu
Tertunduk tersadar
Aku mencoba memaafkan diriku
Yang tidak pernah tahu diri
Lelaplah...,
Kubangunkan esok pagi
Kuberikan kecupan manis
Yang menjagamu & mencintaimu
--Ryni Svinndal--
30 Oktober 2012
i see the heavens in your eyes
In the heavens
I see your eyes.
In your eyes,
I see the heavens.
Why look for another Moon?
Or another Sun?
What I see will always be enough for me.
--Rumi--
I see your eyes.
In your eyes,
I see the heavens.
Why look for another Moon?
Or another Sun?
What I see will always be enough for me.
--Rumi--
Monday, October 15, 2012
KU INGIN BAHAGIAMU
Saat hatiku menyadari
Kini tak ada lagi kata "kita"
Lagi lagi aku hampir tak bisa menerimanya
Lagi lagi aku tertunduk
Mungkin agar air mata tak usah terlihat
Aku berusaha berjalan menjauh
Tapi aku tak bisa berlari
Mungkin waktu akan mengobatiku
Entah, aku tak berharap banyak
Aku berusaha mengubah segalanya
Yang luar biasa menjadi biasa
Yang dalam menjadi lebih dangkal
Yang sakit lebih sembuh
Segala cerita menjadi kenangan manis
Karena aku ingin bahagiamu
Kuikhlaskan segalanya
Sekarang tak penting lagi inginku
Aku ingin bahagiamu
Kulakukan untukmu
--Makassar 15 Oktober 2012--
Ryni Svinndal
Kini tak ada lagi kata "kita"
Lagi lagi aku hampir tak bisa menerimanya
Lagi lagi aku tertunduk
Mungkin agar air mata tak usah terlihat
Aku berusaha berjalan menjauh
Tapi aku tak bisa berlari
Mungkin waktu akan mengobatiku
Entah, aku tak berharap banyak
Aku berusaha mengubah segalanya
Yang luar biasa menjadi biasa
Yang dalam menjadi lebih dangkal
Yang sakit lebih sembuh
Segala cerita menjadi kenangan manis
Karena aku ingin bahagiamu
Kuikhlaskan segalanya
Sekarang tak penting lagi inginku
Aku ingin bahagiamu
Kulakukan untukmu
--Makassar 15 Oktober 2012--
Ryni Svinndal
PEMUJA RAHASIA
Dia mulai hadir dalam hidupku
Entah sejak kapan,
Aku hampir tidak mengacuhkannya,
Ku anggap hampir tak ada
Bahkan awalnya aku begitu membencinya
Tapi ternyata dia selalu ada,
Ada untuk setiap langkahku,
Ada untuk setiap dukaku,
Walau hanya mengamatiku dari jauh
Lalu aku tersadar,
Saat ku terperangkap duka,
Aku berlari cukup jauh,
Dia tetap ada beberapa langkah di belakangku
Mencoba memperhatikanku,
Mencoba membuatku tak menangis
Mencoba membuatku tak sedih
Mencoba menegarkan hatiku
Mencoba membuatku tersenyum
Dia...
Dia pemuja rahasiaku
Masih memujaku
Dia pantas di anggap ada
Terima kasih
--Makassar, 15 Oktober 2012--
Ryni Svinndal
Saturday, October 13, 2012
last child feat gissele
Saat kamu mengingatku..., ingatlah semua kenangan baiknya...., jangan simpan kenangan buruknya. Ingatlah hal hal baik yang pernah kita lakukan bersama.., ingatlah semua hal hal yang menyenangkan..., ingatlah saat kita tertawa.., ingatlah saat aku bercerita banyak hal.., ingatlah bahwa aku pernah ada...
"PEDIH" SONG PERFORM LAST CHILD
Engkau yang sedang patah hati
Menangislah dan jangan ragu ungkapkan
Betapa pedih hati yang tersakiti
Racun yang membunuhmu secara perlahan
Engkau yang saat ini pilu
Betapa menanggung beban kepedihan
Tumpahkan sakit itu dalam tangismu
Yang menusuk relung hati yang paling dalam
Hanya diri sendiri
Yang tak mungkin orang lain akan mengerti
Di sini ku temani kau dalam tangismu
Bila air mata dapat cairkan hati
Kan ku cabut duri pedih dalam hatimu
Agar kulihat, senyum di tidurmu malam nanti
Anggaplah semua ini
Satu langkah dewasakan diri
Dan tak terpungkiri
Juga bagi...
Engkau yang hatinya terluka
Di peluk nestapa tersapu derita
Seiring saat keringnya air mata
Tak mampu menahan pedih yang tak ada habisnya
KEPADA DIA YANG KUCINTA
Aku masih lunglai saat dia mengacuhkanku
Aku masih lemah saat dia tidak menegurku
Aku masih sedih saat dia tidak memperdulikanku
Dan aku masih berharap dia seperti dulu
Aku jelas tahu dia tidak mencintaiku
Atau mungkin pernah mencintaiku
Mungkin dia sedang menertawakan kebodohanku
Lalu apa yang kulakukan sekarang ??
Apakah ini kesalahan,
Atau takdir sedang bermain main denganku
Mungkin aku akan berhenti jatuh cinta padamu
Hanya saja, beri aku waktu
Kupejamkan mata,
Aku merasa dia di sana
Dalam imajinasiku
Dan air matapun menetes
Mengalir tanpa suara
Aku sedih berpisah dengannya
--Makassar, 13 Oktober 2012--
Ryni Svinndal
Aku masih lemah saat dia tidak menegurku
Aku masih sedih saat dia tidak memperdulikanku
Dan aku masih berharap dia seperti dulu
Aku jelas tahu dia tidak mencintaiku
Atau mungkin pernah mencintaiku
Mungkin dia sedang menertawakan kebodohanku
Lalu apa yang kulakukan sekarang ??
Apakah ini kesalahan,
Atau takdir sedang bermain main denganku
Mungkin aku akan berhenti jatuh cinta padamu
Hanya saja, beri aku waktu
Kupejamkan mata,
Aku merasa dia di sana
Dalam imajinasiku
Dan air matapun menetes
Mengalir tanpa suara
Aku sedih berpisah dengannya
--Makassar, 13 Oktober 2012--
Ryni Svinndal
Thursday, October 11, 2012
TENTANG LAUT
Aku masih membaca novel yang sama, Rainbow & Ocean..., arghhh lagi lagi aku menyukai tulisan di setiap halamannya.
Wanita itu sangat menyukai laut, Mmm.., sebenarnya ia begitu takut pada laut. Bahkan berada dekat dekat dengan ombak dipesisir pantaipun membuat bulu kuduknya berdiri. Tapi suatu hari wanita itu bertanya pada seseorang.
Wanita : Apa yang kamu sukai di dunia ?
Seseorang : Hemm.., Apa ya...., mungkin laut.
Si wanita tersenyum, ia berbicara pada dirinya dan pada seseorang di dalam hati : Pantas saja kamu suka laut, aku baru menyadari bahwa dirimu seperti laut.
Laut begitu banyak menyimpan rahasia, begitu menggoda untuk wanita itu menyelam ke dasarnya. Sayang sekali, wanita itu begitu bodoh sehingga mengikuti godaan itu begitu saja. Ia menyelam tanpa membawa apapun selain tubuh dan jiwanya yang begitu menyukai laut. Seharusnya kamu membawa persediaan oksigen, wanita bodoh..!
Ia masih gigih berjuang untuk menyelam ke dasar laut, ia begitu penasaran apa yang ada di dasar laut yang begitu menawan? Ketidakmampuannya menerka membuat ia bertindak begitu saja tanpa pikir panjang.
Mungkin ia tidak punya waktu berpikir terlebih dahulu. Tanpa disadari ia sudah menyelam, tanpa di sadari dia sudah menjemput mautnya sendiri. Tanpa disadari dia tertelan dalam godaan yang begitu cantik.
Hingga ia tercekik, napasnya mulai habis. Ia baru berada di pertengahan, antara permukaan dan dasar. Ia sempat bingung : lanjut menyelam atau kembali.
Ia memutuskan kembali kepermukaan, tapi napasnya keburu habis, dia tak mampu lagi berenang ke permukaan. Pandangannya mulai kabur. Akhirnya ia semakin tertarik ke dasar. Semakin dalam, ia semakin tahu dasar laut tidaklah seindah laut yang dilihatnya dari atas.Arghh..., LAUT, KAMU MEMBUNUH BATIN WANITA ITU....
Wanita itu sangat menyukai laut, Mmm.., sebenarnya ia begitu takut pada laut. Bahkan berada dekat dekat dengan ombak dipesisir pantaipun membuat bulu kuduknya berdiri. Tapi suatu hari wanita itu bertanya pada seseorang.
Wanita : Apa yang kamu sukai di dunia ?
Seseorang : Hemm.., Apa ya...., mungkin laut.
Si wanita tersenyum, ia berbicara pada dirinya dan pada seseorang di dalam hati : Pantas saja kamu suka laut, aku baru menyadari bahwa dirimu seperti laut.
Laut begitu banyak menyimpan rahasia, begitu menggoda untuk wanita itu menyelam ke dasarnya. Sayang sekali, wanita itu begitu bodoh sehingga mengikuti godaan itu begitu saja. Ia menyelam tanpa membawa apapun selain tubuh dan jiwanya yang begitu menyukai laut. Seharusnya kamu membawa persediaan oksigen, wanita bodoh..!
Ia masih gigih berjuang untuk menyelam ke dasar laut, ia begitu penasaran apa yang ada di dasar laut yang begitu menawan? Ketidakmampuannya menerka membuat ia bertindak begitu saja tanpa pikir panjang.
Mungkin ia tidak punya waktu berpikir terlebih dahulu. Tanpa disadari ia sudah menyelam, tanpa di sadari dia sudah menjemput mautnya sendiri. Tanpa disadari dia tertelan dalam godaan yang begitu cantik.
Hingga ia tercekik, napasnya mulai habis. Ia baru berada di pertengahan, antara permukaan dan dasar. Ia sempat bingung : lanjut menyelam atau kembali.
Ia memutuskan kembali kepermukaan, tapi napasnya keburu habis, dia tak mampu lagi berenang ke permukaan. Pandangannya mulai kabur. Akhirnya ia semakin tertarik ke dasar. Semakin dalam, ia semakin tahu dasar laut tidaklah seindah laut yang dilihatnya dari atas.Arghh..., LAUT, KAMU MEMBUNUH BATIN WANITA ITU....
Tuesday, October 9, 2012
OCEAN AND THE RAINBOW
Rainbow and ocean, adalah novel yang sedang saya baca saat ini..., dan sungguh saya suka dengan surat pada halaman pertamanya yg berbunyi :
Ku kira ceritaku sudah dimulai sejak lama, dan aku tinggal menunggu akhirnya. Aku tidak pernah berpikir bahwa dia bukan inti dari cerita. Dia mungkin hanya serpihan kertas yang pernah hadir pada awal sebuah buku. Entahlah dia begitu bodoh tidak peduli permintaan orang yang di anggap sahabat...
sampai jumpa di kehidupan selanjutnya , DG. Mungkin aku akan jatuh cinta padamu sekali lagi, tapi tidak dalam kehidupan yang ini. Tidak untuk yang kedua kali, karena goresan luka yang kau tinggalkan terlalu dalam dan butuh waktu lama untuk sembuh dari segala luka itu....
Nuke
HAPUS AKU
Kutuliskan kesedihan
Semua tak bisa kau ungkapkan
Dan kita kan bicara dengan hatiku
Buang semua puisi
Antara kita berdua
Kau bunuh dia sesuatu
Yang kusebut itu cinta
Chorus:
Yakinkan aku Tuhan
Dia bukan milikku
Biarkan waktu waktu
Hapus aku…
Sadarkan aku Tuhan
Dia bukan milikku
Biarkan waktu waktu
Hapus aku…
BERJALANLAH DENGAN DUNIAMU
Mereka yang terhimpit di antara rasa sakit
Mereka yang terjatuh dalam aliran duka
Mereka yang menangis karena ketidak adilan
Aku menulis untuk kalian
Untuk semua Sahabat yang merasa tersakiti
Untuk semua duka yang ditimbulkan
Untuk semua sakit yang tertinggal
Aku menulis untuk kalian
Betapa dulu aku bangga dengannya
Betapa dulu aku pernah kagum dengan ketegarannya
Betapa dulu aku pernah begitu menghargainya
Betapa dulu aku pernah takut kehilangannya
Dan betapa dulu aku pernah memujanya.
Tapi itu dulu...,
Sekali lagi dulu...
Dulu dan sekarang adalah dua waktu yang berbeda
Dulu dan sekarang adalah dua suasana hati yang berbeda
Dulu adalah sahabat
Hari ini temanpun bukan
Aku ingin peduli dengannya
Sama dengan saat pertama mengenalnya
Aku ingin menjabat tangannya
Sama dengan saat pertama mengenalnya
Aku ingin menjadi sahabat yang tidak meninggalkannya
Tapi ulahnya sungguh sampah
Tak ada sisa penghargaan yang dia berikan
Tak ada sisa penyesalan yang dia tinggalkan
Yang terpikir hanya bahagianya.
Setiap pilihan adalah pilihan
Mungkin akan terlupakan hari ini
Penyesalanmu akan datang,
Tidak sekarang
Tapi nanti...., suatu saat...
Saat kamu sendirian
Saat kamu membutuhkan mereka dan aku
Kamu akan sadar, bahwa kamu kehilangan
Kamu kehilangan mereka
Dan kamu kehilanganku juga
Semua pergi..
Karena kamu tidak menghargainya.
Kamu mencampakkan perhatian mereka
Kamu mencampakkan kasih sayang mereka
Kamu memilih tidak mendengarkan permintaan mereka
Seperti biasa..., belajar memaafkan adalah yang terbaik
Tapi sepertinya tidak untukmu
Kamu tak akan pernah termaafkan
Dan kamu tidak layak menunggu termaafkan
Berjalanlah sendiri
Tanpa Sahabat masa lalu,
Tanpa sahabat masa kini,
Tanpa sahabat masa depan,
Karena kamu tidak pernah membutuhkan mereka
Yang kamu butuhkan hanya bahagiamu sendiri
Makassar, 10 oktober 2012
- Ryni Svinndal-
Mereka yang terjatuh dalam aliran duka
Mereka yang menangis karena ketidak adilan
Aku menulis untuk kalian
Untuk semua Sahabat yang merasa tersakiti
Untuk semua duka yang ditimbulkan
Untuk semua sakit yang tertinggal
Aku menulis untuk kalian
Betapa dulu aku bangga dengannya
Betapa dulu aku pernah kagum dengan ketegarannya
Betapa dulu aku pernah begitu menghargainya
Betapa dulu aku pernah takut kehilangannya
Dan betapa dulu aku pernah memujanya.
Tapi itu dulu...,
Sekali lagi dulu...
Dulu dan sekarang adalah dua waktu yang berbeda
Dulu dan sekarang adalah dua suasana hati yang berbeda
Dulu adalah sahabat
Hari ini temanpun bukan
Aku ingin peduli dengannya
Sama dengan saat pertama mengenalnya
Aku ingin menjabat tangannya
Sama dengan saat pertama mengenalnya
Aku ingin menjadi sahabat yang tidak meninggalkannya
Tapi ulahnya sungguh sampah
Tak ada sisa penghargaan yang dia berikan
Tak ada sisa penyesalan yang dia tinggalkan
Yang terpikir hanya bahagianya.
Setiap pilihan adalah pilihan
Mungkin akan terlupakan hari ini
Penyesalanmu akan datang,
Tidak sekarang
Tapi nanti...., suatu saat...
Saat kamu sendirian
Saat kamu membutuhkan mereka dan aku
Kamu akan sadar, bahwa kamu kehilangan
Kamu kehilangan mereka
Dan kamu kehilanganku juga
Semua pergi..
Karena kamu tidak menghargainya.
Kamu mencampakkan perhatian mereka
Kamu mencampakkan kasih sayang mereka
Kamu memilih tidak mendengarkan permintaan mereka
Seperti biasa..., belajar memaafkan adalah yang terbaik
Tapi sepertinya tidak untukmu
Kamu tak akan pernah termaafkan
Dan kamu tidak layak menunggu termaafkan
Berjalanlah sendiri
Tanpa Sahabat masa lalu,
Tanpa sahabat masa kini,
Tanpa sahabat masa depan,
Karena kamu tidak pernah membutuhkan mereka
Yang kamu butuhkan hanya bahagiamu sendiri
Makassar, 10 oktober 2012
- Ryni Svinndal-
Saturday, October 6, 2012
NO TITTLE
KESEDIHAN DALAM CINTA, BAGAIMANAPUN BENTUKNYA, JUGA LAYAK DI RAYAKAN. SETIAP ORANG HARUS MULAI BELAJAR MERAYAKANNYA, MERAYAKAN BAHAGIA, MERAYAKAN KEPEDIHAN. BAHKAN LUKA YANG PALING DALAMPUN TERNYATA BISA DI RAYAKAN. BELAJARLAH DARI PENGALAMAN, KARENA PENGALAMAN ADALAH GURU YANG TERHEBAT.
TERIMA KASIH TIA, TERIMAKASIH UNTUK SEMUA PUISI PUISIMU YANG MENJADI INSPIRASIKU. TRIMA KASIH KARENAMU BLOG INI ADA.
TERIMA KASIH TIA, TERIMAKASIH UNTUK SEMUA PUISI PUISIMU YANG MENJADI INSPIRASIKU. TRIMA KASIH KARENAMU BLOG INI ADA.
Friday, October 5, 2012
HUJAN
Kali ini aku ingin becerita tentang hujan,
Tentang bagaimana airnya jatuh bagaikan kristal
Tentang mendungnya yang romantis
Tentang tanah yang basah
Atau gemuruh petir saat hujan membelah langit.
Kali ini aku ingin bercerita tentang matahari,
Tentang kedatangannya yang setia setiap fajar
Tentang binar cerahnya di siang hari
Atau tentang tenggelamnya setiap sore
Aku ingin bercerita tentang bulan,
Tentang sinarnya yang bagaikan dewi,
Tentang pesona angkasa malam hari
Serta manisnya bersamamu.
Tapi entah kenapa
Aku selalu lebih menyukai saat hujan,
Karena hujan tidak pernah memilih,
Hujan selalu ada untuk aku dan untuk dia
Hujan selalu datang menyejukkan jiwaku dan jiwanya
Begitu tulus tanpa pamrih,
Harusnya hujan juga begitu adil,
Walau kadang banyak orang membencinya.
Hujan, semoga kamu selalu datang,
Dan tak membiarkan kemarau panjang.
--- Makassar, 5 oktober 2012----
Ryni Svinndal
Tentang bagaimana airnya jatuh bagaikan kristal
Tentang mendungnya yang romantis
Tentang tanah yang basah
Atau gemuruh petir saat hujan membelah langit.
Kali ini aku ingin bercerita tentang matahari,
Tentang kedatangannya yang setia setiap fajar
Tentang binar cerahnya di siang hari
Atau tentang tenggelamnya setiap sore
Aku ingin bercerita tentang bulan,
Tentang sinarnya yang bagaikan dewi,
Tentang pesona angkasa malam hari
Serta manisnya bersamamu.
Tapi entah kenapa
Aku selalu lebih menyukai saat hujan,
Karena hujan tidak pernah memilih,
Hujan selalu ada untuk aku dan untuk dia
Hujan selalu datang menyejukkan jiwaku dan jiwanya
Begitu tulus tanpa pamrih,
Harusnya hujan juga begitu adil,
Walau kadang banyak orang membencinya.
Hujan, semoga kamu selalu datang,
Dan tak membiarkan kemarau panjang.
--- Makassar, 5 oktober 2012----
Ryni Svinndal
Thursday, October 4, 2012
LAKI LAKI INI
laki laki inilah alasan alasan hidupku |
Laki laki inilah semua kekuatanku
Laki laki inilah semua keinginanku
Laki laki inilah semua pengorbananku
Laki laki inilah keajaiban hidupku
Dan untuk laki laki ini
Semua ketakutanku
Aku ingin dia selalu dalam dekapku
Aku ingin dia selalu aman dalam tiap nafasnya
Aku ingin dia selalu merasa dicintai
Aku ingin dia selalu bahagia
Laki laki inilah getaran hatiku
Laki laki inilah denyut nadiku
Laki laki inilah yang terindah dalam hidupku.
Tuhan,
Dialah energi pagi hariku
Dialah semangatku
Dialah matahariku
Walau tubuhku hancur
Ragaku mati
Aku tak kan pernah peduli
Karena dialah alasan hidupku
Kuingin engkau tau
Kulakukan segalanya untuk dia
Anakku.....
ESOK CEPATLAH DATANG
apa kabarmu ya di sana,
aku di sini hidup dalam sepi,
aku hampir tak bisa bangun,
andai waktu mempunya tombol pemindah,
aku ingin melompat ke waktu berikutnya
tanpa memikirkanmu dan tanpa merusak otakku.
apa kabarmu ya di sana,
aku di sini menangis sendirian.
ijinkanlah aku mengenangmu
dalam setiap perlakuan manismu
dalam setiap tulisan tulisanmu
waktu seperti berhenti,
hampir tak berputar,
ahhhhh..., cepatlah berlalu
aku ingin segera menjadi hari esok
yang tanpa ada kamu
dan tanpa ada luka yang membekas
aku di sini hidup dalam sepi,
aku hampir tak bisa bangun,
andai waktu mempunya tombol pemindah,
aku ingin melompat ke waktu berikutnya
tanpa memikirkanmu dan tanpa merusak otakku.
apa kabarmu ya di sana,
aku di sini menangis sendirian.
ijinkanlah aku mengenangmu
dalam setiap perlakuan manismu
dalam setiap tulisan tulisanmu
waktu seperti berhenti,
hampir tak berputar,
ahhhhh..., cepatlah berlalu
aku ingin segera menjadi hari esok
yang tanpa ada kamu
dan tanpa ada luka yang membekas
Wednesday, October 3, 2012
TANPA DEFINISI
untuk bulir tangis
dukaku seperti semakin dalam
aku kecewa sepertinya,
bahkan bersedih,
sulit ku definisikan artinya.
untuk sesak di relung hati,
terhempas dalam duka,
aku tersakiti mungkin
masih sulit kudefinisikan.
untuk perang dalam hatiku,
andaikan Tuhan sudah melukis ini sedari awal
aku dalam proses pendewasaan
tetap, sulit kudefinisikan.
Untuk semua tulisan tulisanku kepadamu
aku merasakan tulisan itu di anggap tak berarti,
lalu akupun masih sulit mendefinisikannya.
untukmu yang tak pernah bisa memutuskan,
aku enggan di rangkul sepi,
aku ingin kamu bukan sekedar bayangan,
sehingga akupun merasa,
tak hanya sekedar sayang.
Makassar, 3 Oktober 2012
--Ryni Svinndal--
aku kecewa sepertinya,
bahkan bersedih,
sulit ku definisikan artinya.
untuk sesak di relung hati,
terhempas dalam duka,
aku tersakiti mungkin
masih sulit kudefinisikan.
untuk perang dalam hatiku,
andaikan Tuhan sudah melukis ini sedari awal
aku dalam proses pendewasaan
tetap, sulit kudefinisikan.
Untuk semua tulisan tulisanku kepadamu
aku merasakan tulisan itu di anggap tak berarti,
lalu akupun masih sulit mendefinisikannya.
untukmu yang tak pernah bisa memutuskan,
aku enggan di rangkul sepi,
aku ingin kamu bukan sekedar bayangan,
sehingga akupun merasa,
tak hanya sekedar sayang.
Makassar, 3 Oktober 2012
--Ryni Svinndal--
TENTANG KITA DAN RASA
aku sungguh jatuh cinta dengan puisi puisimu Tia...., puisimu mampu membuatku menangis pagi ini.
Terima kasih bukunya..., kamu inspirasi menulisku.
Mari bicara tentang rasa,
Hal yang sama sama menganggu kita.
Sejak kejadian lalu sampai malam dimana aku tak dapat lupa.
Aku bicara pada suatu masa
Dimana hanya kamu yang ada di sana
Diantara setumpuk jam belajar dan proyek kerja.
Lalu ada saat kita bersama
Membuka sebuah cerita
Meletakkan koma dipertengahan garis kisah
Aku ingat saat itu,
Di mana kita sama sama berkata
Akan berjuang sampai bertemu titik akhir cerita
Tetapi seperti ini selamanya
Bersama sama
Lalu datang pula masa itu
Susah yang tak berujung
yang tak sesingkat cerita sma
Karena cinta memang bukan hanya tentang suka atau bahagia
Tapi juga luka dan duka yang sempat kita rasa bersama sama
Luka yang kita buat bersama sama
Atas aksi, reaksi,juga ego dan emosi
Namun bisakah aku bicara?
Pada kamu yang entah berada di emosi bagian mana
Untuk sekedar berbagi rasa
Melihat kenangan atas waktu waktu bersama kita
Dan tersenyum akan indahnya
Lalu merindu dan inginkan kembali ke sana
Karena kuharap selalu ada kamu
Dimanapun rasaku berlabuh
--Bandung, 2011--
Tia
Terima kasih bukunya..., kamu inspirasi menulisku.
Mari bicara tentang rasa,
Hal yang sama sama menganggu kita.
Sejak kejadian lalu sampai malam dimana aku tak dapat lupa.
Aku bicara pada suatu masa
Dimana hanya kamu yang ada di sana
Diantara setumpuk jam belajar dan proyek kerja.
Lalu ada saat kita bersama
Membuka sebuah cerita
Meletakkan koma dipertengahan garis kisah
Aku ingat saat itu,
Di mana kita sama sama berkata
Akan berjuang sampai bertemu titik akhir cerita
Tetapi seperti ini selamanya
Bersama sama
Lalu datang pula masa itu
Susah yang tak berujung
yang tak sesingkat cerita sma
Karena cinta memang bukan hanya tentang suka atau bahagia
Tapi juga luka dan duka yang sempat kita rasa bersama sama
Luka yang kita buat bersama sama
Atas aksi, reaksi,juga ego dan emosi
Namun bisakah aku bicara?
Pada kamu yang entah berada di emosi bagian mana
Untuk sekedar berbagi rasa
Melihat kenangan atas waktu waktu bersama kita
Dan tersenyum akan indahnya
Lalu merindu dan inginkan kembali ke sana
Karena kuharap selalu ada kamu
Dimanapun rasaku berlabuh
--Bandung, 2011--
Tia
Selamat tinggal dunia mimpi
Cukup sudah terperangkap dalam dunia itu,
dunia yang aku tidak kenal wujudnya,
dunia yang mengaduk aduk emosi,
dunia yang banyak menderaikan air mata.
dunia yang mungkin ada cinta tulus,
dan bahkan cinta palsu.
Dunia yang penuh dengan banyak kebohongan.
Dunia yang banyak tawa,
Dunia yang begitu menggoda untuk dimasuki.
Dunia yang membuat adiktif.
Kali ini
aku give up teman....
aku kalah...
Selamat tinggal dunia mimpi.
-Makassar 3 oktober 2012-
Ryni svinndal
dunia yang aku tidak kenal wujudnya,
dunia yang mengaduk aduk emosi,
dunia yang banyak menderaikan air mata.
dunia yang mungkin ada cinta tulus,
dan bahkan cinta palsu.
Dunia yang penuh dengan banyak kebohongan.
Dunia yang banyak tawa,
Dunia yang begitu menggoda untuk dimasuki.
Dunia yang membuat adiktif.
Kali ini
aku give up teman....
aku kalah...
Selamat tinggal dunia mimpi.
-Makassar 3 oktober 2012-
Ryni svinndal
IJINKAN AKU JATUH CINTA, LAGI LAGI DAN LAGI
my king & prince |
Saat itu kamu begitu menarik,
Membuatku ingin menemanimu,
Lalu kita menghabiskan waktu.
Menghabiskan cerita bersama.
Aku mengenalmu sangat bijaksana.
Membuat hatiku luluh tak tersisa.
Membuatku jatuh cinta.
Sungguh aku menginginkanmu.
Lalu ratusan hari esok datang,
aku semakin menyukaimu,
dan kitapun semakin dekat.
Sungguh sosokmu membuatku tak ingin jauh,
Membuatku ingin masuk dalam tasmu,
Yang bisa kamu bawa kemanapun kamu pergi.
Lalu cerita baru dimulai
Kamu dengan berani mengikutiku,
Seperti tak terpisahkan,
meski saat itu kamu tak begitu di inginkan.
Kamu tetap datang dan datang.
Empat tahun mengenalmu,
Empat tahun menjadi kekasihmu,
Kaupun akhirnya di izinkan melamarku.
Setelah perjuangan panjang,
Setelah tetesan air mata,
my gray hair man |
Lalu kita dikaruniai anak yang pintar,
Kita diberikan anak yang lucu,
Kita diberikan kepercayaan,
Merawat dan mendidiknya.
Sementara kamu harus selalu meninggalkanku,
Berdua bersama bocah kecil kita.
Katamu saat itu : sabar, aku tau kamu wanita sabar,
Lalu datanglah segalanya,
Aku sering melalui hari yang sepi.
Aku sering melalui hari yang melelahkan.
Aku sering melalui hari yang membuatku sangat membutuhkanmu.
Bahkan aku sering melalui hari yang hampir tak sempat memikirkanmu.
Cintaku,
tahun ini, terlalu banyak duka kita,
terlalu banyak kesedihan kita,
terlalu banyak hal yang perlu kita pedulikan,
sampai aku tersadar.
Kita lupa dengan batin kita.
Sungguh,
Aku sangat merindukanmu,
Pulanglah...
Dan ijinkan aku jatuh cinta,
Sekali lagi, lagi dan lagi
Seperti saat pertama aku menemanimu,
sayangku dan cintaku |
Seperti pertama aku bersamamu
I love you...
Till the end of my life
---Makassar, 3 Oktober 2012--
-Ryn Svinndal-
Tuesday, October 2, 2012
Tentang Seseorang
Seseorang yang selalu gembira di hadapanmu,
Mungkin hanya lagaknya saja.
Seseorang yang tampak tidak pernah memiliki masalah,
Mungkin hanya kulitnya saja.
Seseorang yang tak pernah menunjukkan tetesan air mata,
mungkin sekarang dia menangis sendirian.
Seseorang yang selalu bercanda didepanmu,
mungkin dialah sang pemurung kala sendirian.
Seseorang yang selalu memotivasi,
mungkin dia sedang menambal hatinya yang terluka.
Lalu kenapa aku tak pernah berpikir seperti itu?
Kenapa aku lebih memikirkan perasaanku,
Kenapa aku lebih memikirkan duniaku,
Kenapa aku tak pernah ingin menyimak dunianya,
Memahami lukanya.
Andai seseorang itu lebih bisa berbagi,
Mungkin dia tidak akan pernah sendirian.
Mungkin dia tidak akan pernah meneteskan air mata.
Mungkin dia tidak akan pernah murung.
Mungkin dia tidak akan pernah perlu menambal luka hatinya.
--Makassar 2 oktober di pagi hari--
Ryni Svinndal
Mungkin hanya lagaknya saja.
Seseorang yang tampak tidak pernah memiliki masalah,
Mungkin hanya kulitnya saja.
Seseorang yang tak pernah menunjukkan tetesan air mata,
mungkin sekarang dia menangis sendirian.
Seseorang yang selalu bercanda didepanmu,
mungkin dialah sang pemurung kala sendirian.
Seseorang yang selalu memotivasi,
mungkin dia sedang menambal hatinya yang terluka.
Lalu kenapa aku tak pernah berpikir seperti itu?
Kenapa aku lebih memikirkan perasaanku,
Kenapa aku lebih memikirkan duniaku,
Kenapa aku tak pernah ingin menyimak dunianya,
Memahami lukanya.
Andai seseorang itu lebih bisa berbagi,
Mungkin dia tidak akan pernah sendirian.
Mungkin dia tidak akan pernah meneteskan air mata.
Mungkin dia tidak akan pernah murung.
Mungkin dia tidak akan pernah perlu menambal luka hatinya.
--Makassar 2 oktober di pagi hari--
Ryni Svinndal
Monday, October 1, 2012
CINTA, TINGGALKAN AKU
Pagi yang indah hadir,
tapi tidak rasaku.
Ada kesedihan dan pedih disana.
Aku mendapatimu berbeda
Harusnya aku tidak perlu gelisah,
Apa yang membuatku resah,
Aku mencintaimu tulus sebagai sahabat,
walau dalam hati kecil aku menginginkan lebih dari itu.
Harusnya aku bisa bijaksana,
Harusnya aku bisa menerima,
Harusnya aku bisa melupakan,
Harusnya aku tak senaif ini,
Kenyataannya aku sulit menerimanya,
Harapanku kamu berbagi layaknya aku berbagi cerita.
Mungkin bagimu untuk tak menyakiti,
Tapi bagiku itu cukup luka.
Mungkin demi gadismu,
Mungkin demi pujaanmu,
Mungkin demi dewimu,
Awalnya aku berpikir begitu,
Tapi ternyata, itu untuk kesenanganmu sendiri.
Untuk bahagiamu sendiri,
Untuk ketidak jujuranmu.
Cinta,pergilah
Aku merelakanmu.
Makassar, 1 Oktober 2012
Ryni Svinndal
tapi tidak rasaku.
Ada kesedihan dan pedih disana.
Aku mendapatimu berbeda
Harusnya aku tidak perlu gelisah,
Apa yang membuatku resah,
Aku mencintaimu tulus sebagai sahabat,
walau dalam hati kecil aku menginginkan lebih dari itu.
Harusnya aku bisa bijaksana,
Harusnya aku bisa menerima,
Harusnya aku bisa melupakan,
Harusnya aku tak senaif ini,
Kenyataannya aku sulit menerimanya,
Harapanku kamu berbagi layaknya aku berbagi cerita.
Mungkin bagimu untuk tak menyakiti,
Tapi bagiku itu cukup luka.
Mungkin demi gadismu,
Mungkin demi pujaanmu,
Mungkin demi dewimu,
Awalnya aku berpikir begitu,
Tapi ternyata, itu untuk kesenanganmu sendiri.
Untuk bahagiamu sendiri,
Untuk ketidak jujuranmu.
Cinta,pergilah
Aku merelakanmu.
Makassar, 1 Oktober 2012
Ryni Svinndal
KEHILANGANMU
Aku merasa kehilangan,
Iya..., Pasti...
Kehilangan yang sangat dalam,
Iya.., Tentu...
Bersama perasaan sakit yang sulit kujelaskan.
Bersama mimpi untuk bersamanya.
Aku kehilangan.
Ditinggalkan dengan cara yang tak terduga.
Terhempas dalam dunia tanpa suara
dan dikelilingi sepi menakutkan.
Aku kehilangan,
Kehilangan dia yang kuanggap tempatku berkesah.
Kehilangan dia yang membuatku belajar banyak hal.
Aku merasa kehilangan,
Dengan tetesan air mataku,
dan tak mampu mengangkat kakiku,
melangkah sendirian.
Aku kehilangan.
Dia tak akan lagi tersenyum untukku.
Dia tak akan lagi merayuku.
Dia tak akan lagi tertawa bersamaku.
Yang ada hanya kesendirian yang tanpa kutau kapan perginya.
Pelan kubuka mata, bertanya pada rahasia hatiku.
Kenapa dia tidak memahamiku.
Kenapa dia tidak jujur denganku.
Kenapa dia tidak setulus aku.
Tapi jawaban itu tak pernah ku dapatkan.
Aku kehilangannya.
Kehilangan tersakit yang pernah kurasakan,
kubiarkan dia pergi bersama tetesan air mata,
bersama sakit yang dia titipkan.
Tapi aku tak akan mati,
Aku akan hidup untuk rasa itu.
Makassar, 1 Oktober 2012
--Ryni Svinndal-
Iya..., Pasti...
Kehilangan yang sangat dalam,
Iya.., Tentu...
Bersama perasaan sakit yang sulit kujelaskan.
Bersama mimpi untuk bersamanya.
Aku kehilangan.
Ditinggalkan dengan cara yang tak terduga.
Terhempas dalam dunia tanpa suara
dan dikelilingi sepi menakutkan.
Aku kehilangan,
Kehilangan dia yang kuanggap tempatku berkesah.
Kehilangan dia yang membuatku belajar banyak hal.
Aku merasa kehilangan,
Dengan tetesan air mataku,
dan tak mampu mengangkat kakiku,
melangkah sendirian.
Aku kehilangan.
Dia tak akan lagi tersenyum untukku.
Dia tak akan lagi merayuku.
Dia tak akan lagi tertawa bersamaku.
Yang ada hanya kesendirian yang tanpa kutau kapan perginya.
Pelan kubuka mata, bertanya pada rahasia hatiku.
Kenapa dia tidak memahamiku.
Kenapa dia tidak jujur denganku.
Kenapa dia tidak setulus aku.
Tapi jawaban itu tak pernah ku dapatkan.
Aku kehilangannya.
Kehilangan tersakit yang pernah kurasakan,
kubiarkan dia pergi bersama tetesan air mata,
bersama sakit yang dia titipkan.
Tapi aku tak akan mati,
Aku akan hidup untuk rasa itu.
Makassar, 1 Oktober 2012
--Ryni Svinndal-
SAMPAH
Bagaimanapun dia disembunyikan,
baunya akan tercium juga.
Sampah...
-Makassar, 1 Oktober 2012-
Ryni Svinndal
baunya akan tercium juga.
Sampah...
-Makassar, 1 Oktober 2012-
Ryni Svinndal
Subscribe to:
Posts (Atom)